MATERI SEKTOR KLASIS GPI PAPUA MIMIKA
MINGGU II
BULAN SEPTEMBER 2022
Tema : Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
Sub Tema : Orang Benar Mengasilkan Buah Pada Musimnya
Bacaan : Yohanes15 : 1 - 8
Metode : Renungan
Persekutuan yang diberkatiTuhan,
Dalam perumpamaan ini kita menemukan tokoh “Bapa” sebagai pengusaha kebun anggur; “Yesus” sebagai pokok pohon anggur yang benar; “murid-murid” atau “orang percaya” sebagai ranting yang akan menghasilkan buah. (ayat 1, 5a). Peran Bapa sebagai pengusaha kebun Anggur, tentu menginginkan agar pohon anggur dikebunnya itu menghasilkan buah yang baik, berkualitas tinggi dan dalam jumlah banyak. Hal tersebut tentu menguntungkannya sebagai seorang pengusaha.
Persekutuan yang diberkati Tuhan,
Apa yang dilakukan oleh Sang Pengusaha agar pohon anggurnya dapat berbuah banyak?
1. Perawatan
Dalam ayat 2-3, kita menemukan bahwa perawatan dilakukan oleh sang Pengusaha dengan cara memotong dan membuang ranting yang tidak berbuah, ranting yang berbuah pun dibersihkannya dari berbagai kotoran supaya berbuah banyak.
Hidup orang percaya pun mendapatkan Perawatan dari Allah Bapa di sorga. Penggalan syair lagu berbunyi, “Yesus perhatikan kehidupan s’tiap orang, yang sudah rusak dibetulkan dengan penuh kasih sayang…”. Sebagai mana pohon anggur dibersihkan, dipotong bagian yang kering untuk dibuang, begitu juga kehidupan orang percaya dalam pandangan Allah selalu mendapatkan perhatian, perawatan. Agar tetaphidup bersih, kudus dihadapanNya. Apabila didapati melakukan kesalahan, pasti akan ditegur dengan cara Tuhan supaya dapat berbalik dan bertobat. Hidup yang bersih adalah hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Hidup tanpa pertobatan sama seperti ranting yang kering, akan berakhir dalam perapian kekal.
2. Ranting harus tinggal dalam pokok anggur.
Dari ayat 4-7, kita menemukan penggunaan kata “tinggal/tinggalah dalam Aku” sebanyak enam (6) kali. Ini menunjukan adanya penekanan tentang kesatuan. Pentingnya ranting tinggal menyatau/tidak terpisahkan dari pokok anggur. Dapat dibayangkan jika kita pisahkan ranting pohon dari pokok pohonnya. Ranting itu akan kehilangan asupan makanan yang dibawa dari akar keseluruh pohonitu. Tentu ranting yang terpisah itu akan layu, gugur daunnya, kemudian kering/mati. Pokok anggur menjadi sumber yang memberikan kehidupan, memampukan setiap ranting hidup dan menghasilkan buah. Orang percayatinggaldalamYesusKristusadalahsuatukeharusankalaumauhidup dan menghasilkan buah. Sebab diluar Yesus, orang percaya tidak dapat menghasilkan buah yang baik bagi kemuliaan NamaNya. Buah yang dimaksudkan adalah tutur kata, sikap dan perbuatan hidup yang dikehendaki oleh Yesus Kristus. Orang percaya harus terus bersandar dan mengandalkan Yesus, Roh Nyaakan menolong untuk hidup dan berhasil memuliakan Bapa disorga dengan cara hidup yang berkenan kepadaNya (ay. 8).
Persekutuan yang diberkati Tuhan,
Merujuk pada tema pemberitaan firman, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan dan sub tema, orang benar menghasilkan buah pada musimnya maka, kita diperingatkan untuk:
1. Menjaga kekudusan hidup sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Untuk menajaga kekudusan hidup tidak hanya sebatas mengetahui isi Alkitab, tidak hanya sebatas kerinduan, tapi harus dinyatakan dalam tindak dan sikap sesuai dengan kehendak Allah yang tertuang dalam Alkitab. Dan untuk menyatakan hidup kudus dan benar, tidak dapat dilakukan oleh kehendak dan kekuatan sendiri. Setiap orang harus minta pimpinan Roh Kudus.
2. Menjalin relasi secara intens dengan Tuhan Yesus Kristus.
Dalam hidup bersama, sering kali kita menemukan orang yang kalau lagi butuh, datang mendekat. Kalau sudah tidak membutuhkan, menjauh. Tanpa kita sadari, sering kali hubungan kita dengan Tuhan juga demikian. Kalau lagi dalam kesusahan, menemukan jalan buntu dari suatu masalah yang dihadapi barulah datang mencari Tuhan untuk meminta pertolongan. Kalau tidak ada masalah, lupa Tuhan. Menjalani kehidupan sesuka hati tanpa memperhatikan kehendak Tuhan. Hidup sebagai orang percaya, seharusnya kita menyadari bahwa, kalau kita masih bisa bernafas, kalau kita ada dalam keadaan sehat dan kuat, kalau kita masih diberi kesempatan untuk ada sampai hari ini, sadarilah itu terjadi karena perkenaan Tuhan. Jangan kita bertindak seperti “kacang lupa kulit”. Kita harus menjaga intensitas relasi kita dengan Tuhan. Menjaganya lewat tidakan: 1. mencari tau dan melakukan kehendak Tuhan. Hal ini dapat dilakukan lewat tindakan membaca Alkitab. Membaca alkitab bukan hanya pada saat ibadah saja, tapi selama ada waktu dan kesempatan carilah Tuhan lewat Firman Nya dalam alkitab. Melalui Firman Tuhan kita dapat mengerti apa yang Tuhan inginkan dan apa yang Tuhan tidak inginkan. Ketika kita melakukan apa yang Tuhan tidak inginkan, maka kita sedang membangun tembok yang memisahkan kita dengan Tuhan. 2. Berdoa.Sikap berdoa kita juga janganhanya pada saat ada masalah saja, tapi berdoalah setiap waktu. Ada banyak hal baik yang Tuhan nyatakan dalam hidup ini, sehingga kita harus bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan lewat doa. Dalam doa itu bukan hanya ada permintaan, tapi ada pengakuan dan pujian atas kedaulatan kuasa Tuhan. 3. Bersekutu dengan Tuhan. Tindakan ini dapat dinyatakan lewat kehadiran dalam persekutuan-persekutuan ibadah. Selama Tuhan masih memberikan kita kesempatan hidup, carilah Tuhan, bersekutulah dengan Tuhan sebelum batas hidup ditetapkan dan kita kehilangan kesempatan.
Persekutuan yang diberkati Tuhan,
Jika hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan, maka tentu kita akan diberkati oleh Tuhan. Kata Yesus dalam ayat 7, “jikalau kamu tinggal didalam Aku dan FirmanKutinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”. Amin.
0 Komentar